Selasa, 09 Desember 2008

=:: SEMANGATLAH SAUDARAKU ::=

Seorang Bocah yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung coba lihatlah raut wajahnya, dia tampak lelah setelah seharian mengorek gunungan sampah bersama rekan-rekannya, mencari plastik dan kardus bekas yang bisa dijual lagi ke pengepul. Menjadi pemulung memang bukan pilihan mereka. Mereka juga ingin bermain dan belajar seperti anak-anak pada umumnya. Jalan-jalan ke tempat wisata ataupun di tempat bermain menjadi yang menjadi impian mereka. Tapi kondisi yang membuat mereka hanya bisa “berwisata” di tempat sampah. Di sanalah mereka bermain sambil bekerja. . Setidaknya dengan menjadi pemulung mereka telah berusaha untuk bertahan hidup.Tapi rasanya mereka masih terlalu muda untuk bekerja keras. Mereka telah mengorbankan masa kecil yang seharusnya menjadi masa bermain dan belajar. Selain itu menjadi pemulung berdampak pada kondisi psikologis anak.


Lalu bagaimana dengan kita yang setiap hari hidup dalam kemewahan, tidur diatas kasur, makan ditempat yang bersih, dan banyak akan gizi , tapi kita masih tetap aja bermalas-malasan mengerjakan apa yang disuruh oleh orang tua atau Guru, kalau bibir nggak berbusa tidak akan mau disuruh. Coba kita bandingkan dan berfikir sejenak dengan mereka yang hidup dalam tumpukan sampah-sampah, bermain disekeliling sampah .jangankan mencari tempat yang bersih untuk makan atau tidur untuk membersihkan dirinya itu aja sangatlah susah,Kenyataanya kita pasti sering berjumpa dengan mereka nggak mungkin nggak pernah berjumpa dengan mereka, kecuali dihutan baru tidak aka berjumpa dengan mereka. Saya aja yang jarang keluar rumah sering menjumpai mereka, apalagi yang setiap hari keluar rumah, Cobalah untuk memikirkan temen-temen kita. Lihat Gambar dibawah ini


Image and video hosting by TinyPic


Tapi saya salut dengan perjuangan mereka, tapi mereka tetap ikhlas dan penuh semangat walaupun pada dasarnya perkerjaan itu tidak layak untuk mereka kerjakan.Pertanyaanya bagaimana dengan kita..?? apakah kita tidak ikut untuk berpartisipasi untuk mengatasi problem yang terjadi di Negeri kita ini…? Kalau bukan kita sebagai generasi muda siapa lagi..? Apakah mereka..!! Saya rasa kemungkingan untuk berhasil itu sangatlah kecil, karena mereka buat makan sehari-hari aja mereka harus bekerja keras. Apalagi untuk menuntuk ilmu atau perguruan tinggi. Kita yang bisa sekolah atau keliah ayo kita tinggkatkan pretasi kita untuk bisa membuat mereka tertawa. Seperti selayaknya mereka sebagai anak-anak..pa umumnya.


Saya barharapa pemerintah harus menangani permasalahan ini dengan serius. Jangan Cuma umbar janji aja, kalau ada maunya seperti pemilihan misalkan. Wuuhhh… mereka berlomba-lomba untuk menarik perhatian masyarakat untuk dipilih.. Menjanjikan kesejahteraan bagi masyarakat.Tapi kenyataanya apa semua itu tinggal janji palsu. Secara tidak langsung pemerintah sudah mengerogoti rakyak kecil dengan menjadikan kambing hitam untuk mendaptkan jabatan tersebut.

Tidak ada komentar: